Ada informasi yang bagus ni untuk para galauers yang hobi atau candu banget dengan sensasi rasa galau. Ternyata, terlalu lama menggalau bisa membuat kesehatan kamu rusak loh. Beberapa peniliatan mengatakan bahwasannya kondisi galau yang sering bisa memicu penyakit ringan tapi lama kelamaan membahayakan. Seperti asam lambung, diabetes, nyeri kepala berkelanjutan (kronis), alzheimer, depresi akut, bahkan bisa membuat kalian cepat tua.
Hampir dari kebanyakan orang sering merasa galau berada pada umur remaja hingga dewasa. Sehingga kita harus lebih bijak untuk memikirkan diri kita sendiri sebelum sedih akan sesuatu hal yang tidak harus kita sedihkan. Tetapi, tidak semua orang mempunyai mental yang kuat untuk menahan rasa galau. Jika hal tersebut berlanjut akan berbahaya bagi kesehatan bagaimanapun caranya.
Alasan Mengapa Rasa Galau Bisa Menimbulkan Penyakit
Alasannya karena rasa galau atau kondisi galau yang dirasakan oleh diri sendiri membuat kekuatan mental menurut dan bahkan berefek pada tubuh secara langsung dimana salah satu hormon stres yang bernama kortisol sangat memengaruhi fungsi organ tubuh kita. Contoh penyakit yang mungkin saja bisa hadir melalui rasa galau yang terlalu lama bisa kita lihat di bawah ini.
1. Keluhan Kardiovaskular dari Galau
Orang yang mudah terpengaruh oleh kegalauan rentan terhadap peningkatan tekanan darah dan gangguan kesehatan jantung. Kondisi stres diduga meningkatkan detak jantung dan aliran darah, serta melepaskan zat-zat berbahaya ke dalam aliran darah, seperti kolesterol dan trigliserida. Stres juga dapat memicu kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Lebih lanjut, bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung, stres dan kegalauan dapat memicu serangan jantung. Oleh karena itu, bagi yang menderita penyakit jantung, penting untuk mengatur emosi dan mengelola stres dengan baik.
2. Galau yang Mengarah ke Depresi: Ancaman terhadap Jantung
Jika kegalauan berlanjut menjadi depresi, ini bisa menjadi masalah serius. Pasien dengan depresi cenderung memiliki peningkatan aktivitas sel darah trombosit dan penanda radang dalam darah, seperti protein C-reactive (CRP). Kedua hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah.
Tak hanya itu, depresi juga terkait dengan peningkatan risiko kematian, bahkan hingga 17% dalam 6 bulan setelah serangan jantung pertama.
3. Dampak Negatif Galau terhadap Berat Badan dan Metabolisme
Kegalauan cenderung memengaruhi gaya hidup, yang dapat berujung pada obesitas dan risiko diabetes. Selain kecenderungan merokok, gaya hidup tidak sehat juga meliputi kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi lemak dan gula. Jika terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan obesitas dan gangguan metabolisme seperti resistensi insulin yang merupakan awal dari diabetes tipe 2.
4. Sakit Kepala Kronis: Akibat dari Kegalauan yang Berkepanjangan
Tension-type headache (TTH) adalah jenis nyeri kepala yang sering terkait dengan masalah psikologis seperti kegelisahan. Gejalanya biasanya termasuk ketegangan di area pundak. Jenis lain seperti migraine juga bisa dipicu oleh kegelisahan yang berat. Tanpa penanganan yang tepat, nyeri kepala bisa menjadi kronis dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
5. Masalah Pencernaan yang Berkaitan dengan Kegalauan
Meskipun kegalauan tidak menyebabkan luka lambung secara langsung, namun dapat memperburuk kondisi pencernaan dengan meningkatkan produksi asam lambung. Galau juga diketahui sebagai faktor yang memperparah gejala pada penyakit reflux gastroesophageal (GERD) dan irritable bowel syndrome (IBS).
Pengelolaan emosi yang tepat sangat penting. Berdiskusi dengan orang terpercaya atau mencari bantuan profesional bisa membantu. Selain itu, teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi, serta aktivitas yang mengalihkan pikiran, juga dapat membantu mengurangi kegelisahan. Dengan mengatasi kegelisahan, risiko terkena penyakit-penyakit yang diakibatkannya juga bisa diminimalkan.